RSS FEED

Allah Maha Adil, Renungan Teungku Malikul Aziz



Nihil.
Wahai manusia bersyukurlah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Adil. Barangsiapa yang mengatakan Allah tidak adil berarti dia tidak pernah mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya.
Dengan mengucapkan bismillah hirahmanirrahim saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberiku kehidupan yang begitu sempurna karena Allah yang telah menciptakan manusia dengan bermacam kejadian. Kejadian-kejadi itu adalah sebagai berikut.
Pertama, diciptakan-Nya langit diciptakan-Nya bumi dan dihiasi keduanya begitu sempurna. Diciptaka-Nya siang dan malam, lalu diciptakan-Nya bulan dan bintang. Lalu dipadukan keduanya. Kedua, diciptakan-Nya manusia berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan lalu Allah menanamkan bibit diantara keduanya dan lahirlah keturunan diantara keduanya. Maka di dalam keturunan itu terjadi begitu banyaknya keanehan-keanehan yang sebagian manusia hingga tidak tahu mengapa Allah berbuat begitu.
Ketiga, Allah menciptakan semua itu hanyalah untuk bersyukur kepada-Nya maka pandai-pandailah menafsirkan semuanya itu, jangan sampai kita salah menafsirkannya. Seperti dikisahkan dalam satu ayat, Malaikat bertanya “Mengapa Kamu ciptakan Adam dan Hawa dan ingin Kamu jadikan keturunannya, sedangkan mereka nanti yang bisa hanya membuat kerusakan di dalam bimi-Mu. Tidak cukupkah dengan kami sedangkan kami senantiasa bertasbih kepada-Mu”. Lalu Allah menjawab “wahai para malaikat-Ku sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang belum kamu ketahui”
Keempat, maka Allah menciptakan manusia ada yang dilahirkan begitu sempurna dan yang dilahirkan dengan serba kekuarangan.
Kelima, mengapa Allah menciptakan semuanya itu? Ada yang kaya dan ada yang miskin? Ada yang pincang dan ada yang buta dan masih banyak lainnya?
Keenam, Diciptakannya orang kaya, hanya untuk membantu orang miskin, diciptakannya orang miskin hanya untuk membantu orang kaya, apabila semuanya kaya berarti tidak perlu lagi bersedekah. Sedangkan sedekah itu hanya untuk menambah keimanan kita kepada-Nya. Karena sesungguhnya kekayaan itu bukan milik kita. Apabila tidak ada orang miskin, dan tidak lagi yang bertani untuk apa semua kekayaan, dan apa yang mau dibeli. Sedangkan tidak ada yang mau bertani. Akan tetapi apabila kita tidak pandai bersyukur, tidak pdanai menjaga pemberiannya tunggu kehancuran akan datang mengampiri kita. Contohnya: Qarun, begitu banyak dia memiliki harta, karena dia tidak pandai menjaga dan tidak mau beryukur maka yang didapatkannya adalah kehancuran. Maka berhati-hatilah, jangan sampai terjadi seperti Qarun.
Ketujuh, maka dari itu kita harus tahu bahwa harta itu adalah amanah dari Allah maka di dalam kekayaan kita, kita harus tahu masih banyak hak-hak orang lain di antaranya adalah seperti hak orang miskin dan anak yatim.
Kedelapan, dan Allah menciptakan orang sakit lalu Allah menurunkan obatnya dan menciptakan dokternya. Untuk supaya kita tahu bagaimana cara menyembuhkannya. Karena penyembuhan itu semuanya datang daripada Allah.
Kesembilan, Allah jadikan orang pincang, lalu Allah menciptakan tongkatnya.
Kesepuluh, Allah menjadikan orang buta, lalu Allah menerangkan mata hatinya. Kalau memang kamu tidak percaya, datangi orang buta dan tanyakan kepadanya apa warna kulitmu, pasti mereka menjawabnya.
Maka himbauan dan harapan saya supaya kita pandai-pandailah menafsirkan semua itu. Karena Allah Maha Bijaksana dalam menciptakan sesuatu.
Kalau semuanya menjadi raja, lalu siapa yang menjadi rakyatnya
Kalau semuanya tidak sakit, lalu untuk apa obat dan dokternya
Kalau semuanya pandai, lalu siapa yang menjadi orang bodohnya
Kalau semuanya menjadi guru, lalu siapa yang menjadi muridnya
Kalau semuanya baik, lalu siapa yang akan menjadi jahatnya
Kalau semuanya masuk surga, lalu untuk apa diciptakan neraka
Karena dari itu semuanya, Allah telah menentukan sesuatu yang begitu sempurna, karena di antara keduanya telah ada pilihan masing-masing. Karena kalau yang baik jujur akan dikembalikan ke dalam surga, kalau yang jahak berarti tempatnya di neraka. Sesungguhnya Allah menciptakan dua jalan yakni jalan menuju surga dan jalan menuju neraka. Maka di antara keduanya dipilih oleh kita masing-masing. Kalau kita tidak mau mengerjakan apa yang akan diperintahkan-Nya kepada kita berarti kita memilih jalan ke neraka. Dan apabila kita selalu taat kepada-Nya maka di surgalah tempat kita.
Ini adalah sebagai rasa syukur selaku saya orang yang lemah dan tidak sempurna, karena tidak ada kepandaian yang sempurna pada manusia, melainkan kepada-Nya yang Allah anugerahkan pada kita. Maka gunakanlah kepandaian, kekuasaan pada jalan yang benar. Jika ada jarum yang patah jangan disimpan di dalam laci, jika ada kata-kata yang salah jangan disimpan di dalam hati.
Maka sungguh rugilah bagi orang-orang yang tidak bersyukur apa yang telah diberikan Allah, maka berpikirlah apa yang sanggup kamu pikir. Janganlah berpikir yang tidak sanggup kamu pikir, maka tanyalah yang tidak sanggup, pada orang yang sanggup

0 komentar:

Posting Komentar

Return top