RSS FEED

Rusia Perang Dingin Jilid II

Perang Dingin kembali membayang setelah Moskow menolak usul pertahanan tameng rudal Amerika Serikat di Eropa. Sikap keras Rusia ditegaskan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Kislyak, Rabu (19/9) lalu. “Moskwa dan Washington tak kian dekat dalam mengatasi perbedaan menyangkut kebijakan tameng rudal AS di Eropa,” ujarnya.
Penegasan itu disampaikan setelah ahli militer Amerika menginspeksi stasiun radar Rusia di Qabala, Azerbaijan. Inspeksi ini bagian dari tawaran Presiden Vladimir Putin, sebagai alternatif pembatalan sistem pertahanan tameng rudal.
Semula Amerika berniat menggelar sistem pertahanan tameng rudal pencegat di Polandia dan radar di Republik Ceko pada 2012. Proyek milyaran dolar Amerika ini untuk menghadapi kemungkinan serangan rudal ke Amerika atau sekutunya di Eropa. Sistem ini menggunakan sedikitnya dua satelit yang mendeteksi kehadiran rudal dan memerintahkan rudal pencegat.
Juli lalu, Putin juga telah membatalkan Pakta Kekuatan Konvensional Eropa. Namun, kata Kislyak, semua ini bukan untuk mencari konfrontasi dengan Barat.
Filipina
MILF Beri Angin Tentara
Moro Islamic Liberation Front (MILF) Ahad (16/9) lalu menawarkan diri untuk meninggalkan markas mereka di Pulau Basilan agar tentara Filipina bisa menggelar operasi besar-besaran atas kelompok Abu Sayyaf. Tawaran itu diajukan juru bicara MILF, Eid Kabalu, sebagai isyarat baik menjelang perundingan mereka dengan pemerintah Filipina akhir bulan ini.
Belakangan MILF memilih berdamai dengan Manila. Padahal sudah puluhan tahun mereka berupaya memerdekakan Filipina Selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim. “Kami siap meninggalkan wilayah itu dengan sejumlah pertimbangan, termasuk keamanan dan kehidupan keluarga pejuang kami," ujar Kabalu seperti disiarkan sebuah stasiun radio lokal.
Tawaran mengosongkan sementara sejumlah kamp mereka, kata Kabalu, adalah pertanda ketulusan dan kesiapan kerja sama mereka sehingga pasukan pemerintah bisa memfokuskan diri dalam upaya mengejar kelompok Abu Sayyaf.
Juli lalu gerilyawan MILF didukung Abu Sayyaf menewaskan 14 tentara pemerintah. Insiden ini memicu kemarahan Arroyo yang segera meningkatkan operasi militer di Basilan. Amerika pun mendukung penyerbuan itu. Tak hanya kelompok Abu Sayyaf, MILF pun terkena imbas. Sungguh menyedihkan jika akhirnya MILF berpihak pada tentara pemerintah.

Amerika Serikat
Demo Besar Kulit Hitam

Kaum Negro kem-bali turun ke jalan, seperti 5-6 dekade lalu. Mereka mem-protes kasus “Jena 6”, yang digambarkan sebagai simbol diskri-minasi kulit hitam di era modern. Kamis (20/9) lalu, 20.000 warga kulit hitam dari Atlanta, New York, dan berbagai sudut kota di Amerika berdatangan ke Jena. “Tak ada damai jika tak ada keadilan,” teriak para demonstran.
Tokoh negro Jesse Jackson dan Al Sharpton bergabung. Menurut Jackson, ada yang salah di Amerika. “Lebih banyak kulit hitam dipenjara ketimbang kulit putih. Lebih banyak kulit hitam yang dihukum ketimbang kulit putih untuk kesalahan yang relatif serupa,” ujarnya. Barrack Obama pun memanfaatkan suasana untuk mencari dukungan sebagai calon Presiden Amerika.
Kasus “Jena 6” adalah kasus 6 remaja negro yang mengeroyok Justin Barker, kawan sekelas mereka, Agustus 2006, di SMA Jena, kota kecil di Louisiana. Enam siswa itu diadili dan dipenjara, padahal Barker yang berkulit putih, hanya memar di wajah dan langsung bisa sekolah. Putusan dijatuhkan hakim kulit putih, dan Jaksa dinilai rasis.
Sebelum pengeroyokan, 6 siswa itu duduk di bawah pohon di halaman sekolah. Esok harinya hidung palsu tergantung di cabang pohon itu. Di Jena, itu simbol pemenggalan orang negro karena telah duduk di bawah pohon yang hanya boleh diduduki siswa kulit putih. Anehnya siswa kulit putih yang menggantung hidung itu tak ditindak sama sekali.
Amerika Serikat
Tolak Ahmadinejad ke WTC
Orang Amerika meng-idap paranoid. Karena itu polisi New York menolak kunjungan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke lokasi serangan 11 September di World Trade Center. “Permintaan dito-lak karena alasan keaman-an,” kata juru bicara polisi, Paul Browne, Rabu (19/9) lalu. Padahal semula 'Kapolda' New York Raymond Kelly mengaku siap menanganinya.
Ahmadinejad mengajukan permintaan mengunjungi lokasi itu di sela acara Sidang Umum PBB di New York bulan ini, tapi ditolak mentah-mentah. Keputusan polisi itu didukung berbagai pihak. Sebab, Amerika selama ini menuduh Iran membantu para penentang negara adidaya itu di Afganistan, Irak, dan Lebanon.
Menurut Duta Besar AS untuk PBB Zalmay Khalilzad, permintaan itu menyinggung mereka. “Membiarkan Ahmadinejad mengunjungi 'Titik Nol' menyakitkan hati,” ujarnya. “Keinginan Ahmadinejad mengunjungi lokasi serangan teroris paling mematikan dalam sejarah bangsa ini tak bisa diterima,” kata kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Bekas Walikota New York dari Partai Republik, Rudy Giuliani, juga menolak kunjungan Ahmadinejad. “Dia orang yang mengancam AS dan Israel, orang yang mengirimkan senjata kepada para pemberontak Irak dan orang yang berupaya mengembangkan senjata nuklir,” kata Giuliani. Orang Amerika memang sama saja.
Arab Saudi
Belanja Pesawat Angin Topan
Arab Saudi menambah kekuatan udara dengan membeli 72 pesawat Eurofighter Typhoon keluaran BAE Systems, Inggris. Pembelian pesawat tempur itu senilai 4,43 milyar poundsterling (~Rp 8,38 trilyun). “Kontrak pembelian ditandatangani Selasa (18/9),” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Arab Saudi seperti dikutip Kantor berita Arab Saudi, SPA.
Dalam kesepakatan pendahuluan Desember 2005 yang dikutip SPA, Inggris menyediakan alih teknologi dan investasi pada industri pertahanan Saudi, termasuk training pilot-pilot Saudi. Karena itu, analis pertahanan menduga, nilai kontrak bisa mencapai 20 milyar poundsterling jika dikaitkan dengan persenjataan dan perawatan jangka panjang.
Perundingan pembelian Typhoon sempat ramai di Inggris tahun lalu, saat pemerintahan Tony Blair menghentikan penyidikan Kantor Penyidik Kecurangan atas BAE. Sebab, Saudi mengancam menghentikan pesanan jika penyelidikan dilanjutkan. Pembelian senjata Saudi sebelumnya senilai 43 milyar poundsterling, perjanjian ekspor terbesar dalam sejarah Inggris .
Nilai fantastis ini membuat Amerika curiga. Departemen Kehakiman AS lalu menyidik BAE, termasuk perundingan penjualan pesawat sebelumnya. BAE dituduh membayar 1 milyar poundsterling kepada Pangeran Bandar bin Sultan, putra Menteri Pertahanan dan putra mahkota, Sultan bin Abdul Aziz. Namun, Bandar maupun BAE membantah tudingan itu.
Iran
Pamer Kekuatan Militer
Iran memamerkan kekuatan militernya dalam parade besar-besaran mengenang perang Iran-Irak 1980-1988, Sabtu (22/9) lalu. Salah satu yang ditampilkan adalah rudal jarak jauh Ghadr-1. Versi terbaru rudal Shahab ini berdaya jelajah 1.800 kilometer, sehingga bisa menjangkau pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah maupun Israel.
Dalam parade itu, Presiden Mahmoud Ahmadinejad menegaskan bahwa kekuatan senjata Iran ini ditujukan untuk kepentingan damai. Ia pun menyinggung ancaman sanksi yang dimotori Amerika karena program nuklirnya. “Mereka yang berpikir bahwa perang psikologi dan sanksi ekonomi bisa menghentikan kemajuan kami, adalah salah.”
Iran mulai membuat senjata saat perang melawan Irak karena Amerika mengembargo senjata kepada mereka. Sejak 1992, Iran mampu memproduksi sendiri jet tempur, torpedo, rudal anti radar, tank, dan kendaraan penumpang bersenjata.
Parade itu digelar di dekat makam Ayatullah Khomeini. Beberapa truk yang membawa rudal ditulisi kalimat seperti “Hancur Bersama AS” dan “Hancur Bersama Israel”. Selain perlengkapan darat, parade diramaikan dua jet tempur domestik terbaru buatan Iran, Saegheh, alias kilat.
Palestina
Jalur Gaza Wilayah Musuh
Menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri AS Condoleeza Rice, kabinet Israel menyatakan Jalur Gaza sebagai wilayah musuh. Sebab, sudah beberapa kali pejuang HAMAS meluncurkan rudal udara mereka, al-Qassam ke Israel. “Apa yang dinyatakan kabinet ini semata-mata hanya tindakan balasan,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, Kamis (20/9) lalu.
Jalur Gaza akan diisolasi total oleh Israel, termasuk dari bantuan kemanusiaan, pangan dan obat-obatan dunia internasional. “Tindakan ini akan diikuti dengan persiapan di lapangan untuk penerapan sanksi-sanksi terhadap Gaza, seperti penghentian pasokan gas, listrik dan air, secara bertahap,” kata seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya.
Menurut Presiden Mahmud Abbas, isolasi Israel atas Jalur Gaza ini akan mengakibatkan 1,5 juta rakyat Palestina kelaparan di bulan Ramadhan. “Jika kelaparan memuncak, level kekerasan pun akan memuncak. Ini tidak baik bagi rencana perdamaian kedua negara,” kata Abbas dalam siaran persnya.
Rakyat Palestina memang tak bisa berharap banyak atas kedatangan Condy.
Abu Zahra AP/AFP/BBC/REUTERS

0 komentar:

Posting Komentar

Return top